Yang kedua,
memeriksa kelengkapan kendaraan, kekencangan mur-bautnya, dan melumasi
bagian-bagian yang perlu pelumasan. Banyak bagian ~antara lain rantai kendaraan~ harus lebih diperhatikan di musim penghujan ini.
Yang ketiga, mengganti CDI (capacitor discharge ignition)
~pengatur pengapian~ supaya larinya lebih kencang. Soal CDI ini,
kebetulan beberapa waktu lalu saya mendapatkannya (pinjam pakai) dari Demalung Java yang suka oprek-oprek motor. Bukan CDI original, melainkan CDI dualband buatan BRT yang sering digunakan penggemar balap liar. Namun, kendaraannya berbeda dengan kendaraan saya. Dia pakai Honda Kharisma 125, sedangkan saya pakai Honda Blade 110R. Kebetulan dua jenis motor ini sama-sama menganut pengapian DC, jadinya tidak banyak yang perlu dioprek, cuma menyesuaikan kabel-kabelnya saja.
kebetulan beberapa waktu lalu saya mendapatkannya (pinjam pakai) dari Demalung Java yang suka oprek-oprek motor. Bukan CDI original, melainkan CDI dualband buatan BRT yang sering digunakan penggemar balap liar. Namun, kendaraannya berbeda dengan kendaraan saya. Dia pakai Honda Kharisma 125, sedangkan saya pakai Honda Blade 110R. Kebetulan dua jenis motor ini sama-sama menganut pengapian DC, jadinya tidak banyak yang perlu dioprek, cuma menyesuaikan kabel-kabelnya saja.
Agar rapi, saya mencopot kabel skun pada CDI Honda Blade dan memasangnya kembali pada socket CDI Honda Kharisma. Beres dech!… (gambar kiri: susunan pin CDI Honda Kharisma, gambar kanan bawah: susunan pin CDI Honda Blade).
Ketika saya minta Diki untuk mencobanya, katanya top markotop… Ketika ditest menggunakan dynamometer di bengkel, tenaganya cukup rata dari putaran bawah, menengah, sampai putaran atas, tidak ada lag
di tengahnya. Padahal, saya hanya melakukan penyetelan ulang klep dan
karburatornya saja, tidak melakukan modifikasi apapun. Dan saya senang
ketika mesin Blade ternyata sanggup mengitir sampai lebih dari 11.000
rpm, jauh lebih dahsyat dibandingkan menggunakan CDI asli yang
kembang-kempis untuk mencapai 10.000 rpm saja. Saya tidak tahu persis,
tapi sepertinya ada limiter di CDI bawaan pabrik yang dimaksudkan untuk
pengamanan…
Yang saya suka dari CDI BRT NEO-DualBand
ini, karena ada pilihan untuk mode biasa, dan mode dahsyat lewat kabel
yang dihubungkan dengan saklar/switch, jadinya bisa menyesuaikan dengan
penggunaan kendaraan.
Aaaahhh… saya tidak sabar untuk mencobanya!!!…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar